REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel melepaskan tembakan ke arah pemrotes Palestina di luar satu instalasi militer di Tepi Barat, Jumat (15/2). Mereka memberikan dukungan solidaritas kepada tahanan yang mogok makan, demikian konfirmasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada Xinhua.
Sebanyak 300 warga Palestina berkumpul di pos pemeriksaan Beitunia, yang berada di dekat Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dan tak jauh dari penjara militer Israel, Ofer. Di sanalah tempat tahanan Palestina dibui.
Pada Rabu (13/2), dua pejabat senior PBB menyampaikan keprihatinan mereka mengenai tahanan Palestina di dalam penjara Israel, terutama setelah laporan mengenai memburuknya dengan cepat kondisi kesehatan beberapa orang yang mogok makan.
Tarek Qa'adan serta Jafar Azzidine telah mogok makan selama 78 hari guna memprotes penahanan administratif mereka oleh Israel, sementara Samer Al-Issawi telah melakukan setengah mogok makan selama lebih dari 200 hari, demikian laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR).
"Saya prihatin dengan kondisi kesehatan ketiga tahanan Palestina yang mogok makan ini," kata Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asas Manusia Navi Pillay. Pillay kembali menyampaikan keprihatinan sehubungan dengan penggunaan tahanan administratif oleh Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa menuntut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon ikut campur guna menyelamatkan nyawa tahanan Palestina yang mogok makan. Sementara itu Reporter Khusus PBB mengenai Situasi Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan Palestina sejak 1967 Richard Falk menyerukan pembebasan segera ketiga tahanan Palestina yang mogok makan.