REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin berdasarkan kesepakatan dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia dan Kemenpora, diminta menggelar kongres guna menyelesaikan polemik pada 17 Maret mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di Jakarta, Senin, mengatakan kongres yang akan diikuti "voters" sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU) itu, rencananya akan digelar di Jakarta.
"Pemerintah akan mendukung penuh kongres dengan memenuhi empat syarat sesuai dengan MoU," katanya usai penandatanganan kesepakatan di Kantor Kemenpora Jakarta.
Menurut dia, dengan adanya kongres menjelang batas akhir dari FIFA yaitu 20 Maret, dipastikan ada aturan yang dilanggar yaitu terutama dalam hal masa waktu persiapan untuk menggelar kongres. Seharusnya pemberitahuan dilakukan enam pekan sebelum kongres.
"Kita harus maklumi, karena ini adalah kejadian tidak normal. Makanya, kami akan koordinasi dengan AFC dan FIFA," kata politisi dari Partai Demokrat ini.
Roy Suryo menambahkan, PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin diharapkan segera mempersiapkan perkembangan terkait pelaksanaan kongres dalam beberapa hari kedepan.
Ditanya siapa yang akan menggendalikan pelaksanaan kongres, Roy Suryo menegaskan akan melibatkan semua pihak baik PSSI, KPSI serta Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Jika kongres nanti berjalan lancar, Insya Allah polemik sepak bola akan tuntas. Selain itu, secara otomatis KPSI akan bubar," kata Roy.