Selasa 19 Feb 2013 15:14 WIB

Pasca-Luthfi Ditahan, Hanya 2,6 Persen yang Akan Pilih PKS

Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Antara/Andhika Wahyu
Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascapenahanan mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan ternyata memberikan pengaruh seignifikan terhadap citra partai. Bukti terbaru adalah elektabilitas PKS yang merosot tajam.

"Kepercayaan publik terhadap partai politik semakin runtuh menyusul terbongkarnya kasus korupsi yang melibatkan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq," kata peneliti senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Igor Dirgantara di Jakarta, Selasa (19/2).

Dalam rilis tersebut menunjukkan sebanyak 66 persen publik tidak yakin kalau PKS adalah partai bersih dan antikorupsi. Sementara hanya 15,7 persen responden yang masih percaya kalau PKS partai bersih.

Pengamat politik Fadjroel Rahman mengibaratkan situasi yang terjadi di PKS seperti gempa politik dengan kekuatan semakin besar setelah terkuaknya keterlibatan partai tersebut dalam kasus korupsi.

"Gempa politik di tubuh PKS itu kalau diibaratkan 9 skala richter, dan dengan adanya kasus korupsi daging sapi impor bisa jadi 10 SR," kata Fadjorel di Jakarta, Selasa (19/2).

Dampak dari lenyapnya kepercayaan publik terhadap PKS membuat kebanyakan masyarakat tidak yakin perolehan suara partai tersebut akan meningkat pada Pemilu 2014.

Jika pemungutan suara dilakukan saat ini, LSJ mencatat, hanya 2,6 persen suara yang mengaku akan memilih PKS. Sanksi sosial terhadap PKS ditemukan lebih besar dari pada yang didapat sejumlah parpol korupsi lain.

"Fenomena kemerosotan elektabilitas PKS seperti dalam survei LSJ menegaskan bahwa publik akan memberikan hukuman berat kepada sejumlah parpol yang coba-coba menggunakan dana haram untuk kontestasi politik," ujar Igor.

Survei tersebut dilakukan di 33 provinsi pada 9-15 Februari dengan menggunakan sampel responden sebanyak 1.225 orang. Pengumpulan data survei dilakukan dengan teknik wawancara terhadap responden yang terdiri atas 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement