Selasa 19 Feb 2013 23:11 WIB

Banjir Rusak 2.274 Rumah di Sarolangun

Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang setelah hujan deras selama beberapa jam meluapkan Sungai Jagalan di Gulak Galik, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung Kamis (24/1) malam
Foto: Antara
Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang setelah hujan deras selama beberapa jam meluapkan Sungai Jagalan di Gulak Galik, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung Kamis (24/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sebanyak 2.274 unit rumah warga masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Jambi, rusak berat dan ringan akibat bencana banjir yang melanda daerah itu pekan lalu.

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Selasa (19/2), akibat bencana banjir tersebut, tak hanya rumah warga yang mengalami kerusakan, tapi juga merusak jalan, sekolah, jembatan dan fasilitas umum lainnya.

"Diperkirakan, bencana banjir yang melanda Sarolangun menyebabkan total kerugian sekitar Rp 15 miliar," ujar Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Jambi, Dalmanto.

Ia menjelaskan, banjir yang melanda Kecamatan Limun telah menyebabkan kerusakan sebanyak 366 rumah, satu Posyandu, sejumlah sekolah, lahan persawahan seluas 150 hektare serta menghanyutkan berbagai macam ternak milik warga.

Di Kecamatan Pauh, banjir menyebabkan kerusakan 300 rumah warga, rusaknya infrastruktur jalan, merendam 16 hektare sawah warga, merusak puluhan fasilitas kesehatan dan pendidikan

Sedangkan di Kecamatan Cermin Nan Gedang, kerusakan rumah mencapai 144 unit, 24 hektare lahan pertanian terendam dan kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 300 juta.

"Banjir di Kecamatan Air Hitam menyebabkan rusaknya 1.109 rumah warga, sejumlah jembatan penghubung antar desa, 15 hektare lahan persawahan dan lahan karet, serta 10 hektare lahan sawit," katanya.

Di Kecamatan Singkut, banjir yang terjadi merusak 90 buah rumah, ratusan hektare lahan pertanian, sejumlah kolam ikan pun tak luput dari kerusakan.

Sedangkan di Kecamatan Mandiangin, banjir merusak 775 unit rumah, memutuskankan satu jembatan gantung desa, gedung sekolah dan kesehatan ikut rusak, puluhan hektare lahan pertanian terendam, dengan nilai kerugian mencapai lebih Rp 2 miliar.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Pelawan merusak 24 rumah, satu warga meninggal dunia, 33 hektare sawah rusak dan ratusan ternak milik warga ikut mati oleh bencana banjir.

Untuk Kecamatan Sarolangun, banjir menyebabkan kerusakan 1.398 rumah, ratusan hektare lahan pertanian, karet maupun sawit. "BPBD Sarolangun saat ini sedang menyusun program antisipatif agar bencana banjir bisa kita kurangi dampaknya di kemudian hari," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement