Jumat 22 Feb 2013 22:17 WIB

Rumah Anas Urbaningrum Jadi Tontonan Warga

Rep: Muhammad Hafil/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Ketua Umum DPP Partai Demokrat  Anas Urbaningrum di Komplek TNI AL, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, ramai dikunjungi warga pada Jumat (22/2) malam ini.

Mereka ingin melihat suasana di rumah Anas pasca diumumkannya manta Ketua Umum PB HMI itu sebagai tersangka dalam kasus Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).          

Berdasarkan pantauan Republika, ratusan warga terlihat berkumpul di sisi samping kanan rumah Anas. Mereka memperhatikan dari dekat rumah Anas. Di samping kanan itu juga, sejumlah reporter televisi melakukan pengambilan gambar secara langsung suasana di rumah Anas.

Hal tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi warga yang mengerumuni rumah Anas. "Pengen liat-liat aja. Tadi di televisi kita lihat ramai, ya karena rumah kita dekat, kita pengen juga ke sini," kata Devid yang tinggal di depan RS Duren Sawit, tak jauh dari komplek perumahan Anas.      

Sedangkan di sisi depannya, rumah Anas dikerumuni oleh puluhan jurnalis dari media cetak dan elektronik. Mereka terlihat sibuk membuat laporan mengenai perkembangan terakhir di rumah Anas. Salah satu kerabat Anas, Adi Ferbia, sempat keluar dari rumah Anas.

Anas ditetapkan tersangka atas dugaan menerima hadiah pada proyek Hambalang. Dia dijadikan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada 22 Februari 2013.

Ia disangkakan melanggar Pasal 12 huruf A atau B atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement