REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mengklaim ledakan masyarakat lanjut usia (lansia) tidak akan menjadi masalah selama program promotif dan preventif kesehatan berjalan sesuai. Karena itu, selain meningkatkan kepedulian, keluarga pemilik lansia harus mendukung adanya upaya tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Pemkab Sleman, Mafilindari Nuraini. Dia mengatakan pemkab telah menyediakan pelayanan terpadu lansia di setiap puskesmas, sehingga, kebutuhan para orang tua itu bisa terpenuhi, namun bila ada lansia yang dinilai tidak produktif, pihak keluarga harus mengkomunikasikannya ke puskesmas terdekat.
“Kami juga telah menyiapkan pelayanan home care,” kata Linda pada Republika, Jumat (22/2).
Dia mengakui, Sleman hanya mempunyai 12 puskesmas yang dinilai ideal memenuhi standar lansia, sedangkan, 13 lainnya masih merintis. Meskipun begitu, menurut dia banyak juga lansia yang tidak terurus lantaran kurangnya kepedulian keluarga, sehingga program pemerintah menjadi kurang efektif.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari persentase lansia yang tergabung mendapatkan pelayanan terpadu puskesmas. Linda menyebutkan, kalangan lansia dan pra lansia menempati 25 persen dari total keseluruhan penduduk Sleman. “Namun, hanya 11 persen yang terdaftar memperoleh perlakuan khusus dari pemerintah,” ujarnya