REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Anas Urbaningrum geram. Pengunduran diri Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat diwarnai sedikit memancing kericuhan.
Keributan terjadi antara pendukung Anas dengan beberapa pewarta media. Juru kamera dan juru foto yang hendak mengabadikan salah satu peristiwa penting dalam Partai Demokrat itu, sempat dihalang-halangi pendukung Anas.
Akibatnya, adu mulut dan dorong-dorongan membuat situasi sedikit panas terjadi antara wartawan dengan pendukung Anas. Beberapa juru foto dipaksa mundur, karena posisi Anas sudah terjepit.
Adu mulut terjadi antara beberapa wartawan dengan pendukung Anas. Polisi yang disiagakan di Kantor DPP Demokrat juga tidak mampu menenangkan keributan kecil yang terjadi.
"Dalam politik dan organisasi pasti ada dinamikanya, begitu juga dalam meliput berita oleh para wartawan. Pasti ada dinamikanya, jadinya sedikit panas," kata Ketua DPP I Gede Pasek Suardika usai konferensi pers, Sabtu (23/3).
Anas Urbaningrum tiba di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat pada pukul 14.00 WIB. Semula konferensi pers dijadwalkan pukul 12.00 WIB.
Mantan Ketum PB HMI itu datang didampingi beberapa loyalisnya, seperti Wasekjen DPP Demokrat Saan Mustopa, Ketua DPP I Gede Pasek Suardika, dan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cilacap Tridianto.