REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Enam dari 177 tangki penyimpanan bawah tanah sampah radioaktif di Hanford, Washington, Amerika Serikat (AS), bocor. Hanya saja tidak disebutkan secara pasti berapa banyak limbah yang tercecer.
"Tidak ada resiko kesehatan langsung atau jangka pendek karena kebocoran itu. Potensi penyebaran juga tipis karena lokasinya jauh dari Sungai Kolumbia, sejauh delapan kilometer," tulis Gubernur Hanford, Jay Inslee, di situs resminya, Sabtu (23/2).
Kebocoran diberitakan sejak pekan lalu. Tapi Departemen Energi Amerika Serikat pada saat itu menerangkan satu dari 149 tangki terpengaruh oleh insiden itu. Kebocoran mengeluarkan sampah 560 sampai 1.130 liter per tahun.
Total tangki penyimpanan berisi 1,7 juta liter lumpur radioaktif. "Kejadian itu memunculkan pertanyaan serius tentang kualitas 149 tangki penyimpanan yang berisi lumpur dan cairan radioaktif di Hanford," tulis gubernur.
Kawasan Hanford banyak dikenal sebagai kawasan produksi bom nuklir Fat Man yang didirikan pada 1943. Fat Man menjadi senjata pemusnah massal yang dijatuhkan tentara sekutu di Nagasaki, Jepang, tahun 1945 silam.
Berdasarkan data Departemen Lingkungan Washington, kompleks itu ditutup pada 1987. Namun tetap menjadi gudang penyimpanan sampah nuklir terbesar di AS dengan simpanan 200 juta liter sisa radioaktif. Termasuk juga 114 liter sampah nuklir pada 149 tangki penyimpanan.
Pada 2008, Departemen Lingkungan Washington memperkirakan program pembersihan telah dilakukan sejak 1989. Tapi sampai 2005 belum juga selesai.
Kantor Akuntan Umum AS melaporkan pada 2008, sekitar 3,8 juta liter sampah radioaktif tercecer bocor dari tangki penyimpanan Hanford yang dibangun sejak 1940.