Senin 25 Feb 2013 08:18 WIB

Pemerintah AS 'Curi' Informasi dari Google

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Google (ilustrasi)
Foto: BLOOMBERG
Google (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) telah meminta 13.573 email atau informasi lain kepada Google mail atau Gmail. Termasuk juga berbagai layanan lainnya selama 2012. Lebih dari setengah informasi itu didapatkan tanpa surat perintah.

Jumlah total pengguna yang informasinya diminta lembaga pemerintah mencapai 31.072. Naik dari 2011 yang sebanyak 23.300 pengguna. Jumlah data tersebut masih belum pasti karena lembaga pemerintah meminta informasi dari banyak pengguna atau akun dalam waktu yang sama.

PressTV menulis sebagian dari 13.573 permintaan, atau sekitar 6.542 dari 8.438 diambil tanpa surat perintah. Google tidak menyediakan data rinci sampai Juni 2012. Mereka juga tidak menyediakan data yang diminta lembaga federal dan lembaga hukum pemerintah negara atau lokal.

Juru bicara Google, Chris Gaither mengatakan perusahan hanya mulai mencari informasi yang diminta otoritas legal pada semester akhir 2012. Google menerbitkan laporan dua tahunan permintaan data dari lembaga pemberintah seluruh dunia termasuk salah satunya AS.

Google mengumumkan pada Juni 2012 bahwa sudah ada 425 juta pengguna aktif Gmail. Mereka juga menyediakan Google Drive, layanan telpon, YouTube, blog personal dan layanan hosting melalui Gmail. 

Google terus merekam semua email dan komunikasi lain lewat email, telepon, YouTube, dan layanan lainnya. Sehingga membuat lembaga pemerintah dapat mengakses informasi tanpa surat perintah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement