REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pedagang/wiraswasta Korea Selatan menyatakan berencana memboikot produk Jepang untuk memrotes klaim Tokyo atas pulau yang dikendalikan oleh Korea Selatan.
"Boikot tersebut menunjukkan tekad pedagang melindungi Dokdo," kata Oh Ho Seok, kepala Organisasi Pertokoan Lokal seperti dikutip kantor berita Yonhap, Senin (25/2). Dokdo adalah nama Korea untuk pulau dikenal sebagai Takeshima di Jepang.
Organisasi-organisasi seperti Federasi Masyarakat Ekonomi-mendiri Profesional, Aliansi Perilaku Kewarganegaraan Pemilih dan Organisasi Pertokoan Lokal, yang memiliki enam juta anggota gabungan, mengatakan mereka akan memilih untuk tidak membeli atau menjual produk-produk Jepang mulai Jumat.
Sebelumnya, Jepang pada Jumat menyelenggarakan rapat tahunan menyangkut klaim sejumlah pulau kecil yang dikuasai Korea Selatan, yang menjadi pusat sengketa wilayah yang telah berlangsung lama.
Sekitar 500 orang datang ke lokasi pertemuan di prefektur Shimane, Jepang barat termasuk pejabat tinggi pemerintah Jepang bahkan hadir dan para politisi lokal dan nasional.
Korsel, yang mendesak Tokyo membatalkan rapat itu, mengecam dan ratusan aktivis meneriakkan yel-yel anti-Jepang berdemonstrasi di luar kedutaan besar Jepang di Seoul.
Tokyo menyebut kepulauan di Laut Jepang (Laut Timur) itu sebagai Takeshima sementara Korsel menamakannya Dokdo.