REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 17 Maret mendatang. Terkait itu, PSSI menyiapkan tim verifikasi voters kongres.
''Voters sesuai Kongres Solo Juli 2011 itu institusi, bukan pribadi. Semua mewakili institusi bukan perorangan, baik klub atau pemprov,'' kata Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (26/2).
PSSI, lanjut Halim, kini sedang membentuk tim verifikasi. ''Mungkin sebanyak lima orang yang mengetahui betul perubahan-perubahan. Tapi, nanti kami juga akan adakan konsultasi dengan AFC atau Menpora,'' lanjut Halim.
Terkait bentuk kongres, Halim mengaku tidak mau mempermasalahkan penolakan KPSI yang menginginkan status kongres biasa. Dia menegaskan kongres terjadwal ini adalah Kongres Luar Biasa (KLB) dan bukan kongres biasa. Menurutnya, PSSI hanya mengikuti perintah FIFA.
''Kan sudah jelas, kami ikuti arahan FIFA. Sudah ada kesepakatan juga. Surat sudah dikirim FIFA dan instruksinya sudah jelas apa-apa saja,'' ungkapnya.
Pada 22 Februari, FIFA mengirimkan surat kepada Menpora Roy Suryo terkait status kongres. Surat tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan Roy yang berusaha menemukan kepastian mengenai pelaksanaan kongres.
''Kongres selanjutnya berstatus Kongres Luar Biasa. Ini diputuskan setelah mempertimbangkan tenggat waktu pelaksanaan kongres," tulis Kepala Asosiasi Anggota FIFA, Primo Corvaro, dalam suratnya tersebut.
Pada Kongres Biasa, agenda bisa diubah sesuai dengan keputusan peserta yang hadir. Sedangkan di Kongres Luar Biasa, agenda yang telah ditetapkan sebelumnya tidak bisa diubah.