REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seiring dengan bergulirnya Major League Soccer (MLS) 2013 pada awal Maret ini, DC United memasuki babak baru dalam perjalanannya. Kepergian beberapa sosok di jajaran petinggi klub menjadi tantangan tersendiri bagi langkah DC ke depan.
Pada November lalu, Presiden sekaligus Kepala Eksekutif Kevin Payne berpisah jalan dengan tim asal Washington itu. Ia mengakhiri perjanalan karier 18 tahunnya sebagai petinggi DC.
Kepergian Payne disusul beberapa staf senior lainnya, termasuk Stephen Zack yang menjabat posisi Wakil Presiden. Ini menjadi tanda DC mulai bergerak memasuki era baru.
Bagaimanapun, Payne merupakan sosok yang membantu DC kembali bangkit musim lalu. Setelah lima tahun absen, skuat Hitam-Merah bisa kembali menembus MLS Playoff.
DC menempati posisi runner-up Wilayah Timur dan menduduki peringkat ketiga dalam klasemen keseluruhan. "(Kepergiannya) Cukup mengejutkan bagi saya mengingat Kevin sudah lama berada di klub ini," ujar penggawa DC Chris Pontius, seperti dilansir The Examiner, tengah pekan ini.
Namun, langkah DC untuk terus maju tidak akan berhenti karena kepergian beberapa figur penting. Ketimbang mencari orang baru, para pemilik DC lebih memilih untuk mengoptimalkan sosok-sosok lama.
Michael Williamson yang sebelumnya memegang jabatan Kepala Keuangan diangkat menjadi Kepala Operasi. Sedangkan Wakil Presiden Senior bagian Marketing dan Komunikasi Doug Hicks mendapatkan tugas tambahan. "Secara internal, kami menyebutnya sebagai DC United 2.0," kata Hicks.
Menurut Hicks, DC kini memasuki versi baru. Visi dia dan Williamson akan sangat penting untuk membangun tim yang berbasis di Stadion RFK itu.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah penurunan jumlah rata-rata penonton DC. Padahal Chris Pontius dkk hanya hanya sekali kalah di kandang pada laga pertama. Akan tetapi rata-rata penonton hanya mencapai 13.846, terendah sepanjang sejarah tim.
Memandang situasi itu, Williamson tetap optimistis. Perubahan yang terjadi di jajaran klub memberikan energi tersendiri untuk menghadapi tantangan yang ada. Untuk persoalan penonton, Williamson mencoba menjalin kerja sama yang lebih baik dengan operator Stadion RFK, Events DC.
Musim depan, DC akan memainkan 15 dari 17 laga kandangnya pada waktu yang lebih 'bersahabat bagi suporter di akhir pekan. "Hal itu tidak terjadi secara kebetulan," katanya.
Para petinggi dalam DC United versi 2.0 ini berusaha membawa klub ke arah yang lebih baik. Pengembangan di sektor luar ini merupakan jalan untuk menyelaraskan dengan kinerja skuat Hitam-Merah di lapangan.
Salah satu yang tengah dirancang saat ini adalah rencana DC untuk menemukan stadion baru sebagai basis klub. Pihak klub masih membahas rencana ini dengan pemerintahan setempat. "Setelah kami mendapatkan kesempatan untuk stadion baru itu, kami akan siap untuk benar-benar meraih kesuksesan," ujarnya.