REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK---Bom Sepeda motor yang diduga didetonasi oleh pemberontak meledak di Thailan Selatan pada Sabtu (2/3). Insiden tersebut membunuh dua ranger militer dan melukai 11 orang.
Itu adalah seraangan kedua dalam beberapa hari terakhir setelah grup gerilyawan Muslim beroperasi di area yang menyetujui perbincangan damai dengan pemerintah.
Ledakan tersebut tepatnya terjadi di sebuah jalan di Provinsi Yala, di mana dua warga sipil terluka. Peristiwa itu menyusul aksi bom sepeda motor serupa di Provinsi Narathiwat, Jumat (1/3) yang mencederai enam orang.
Serangan terjadi setelah dua hari kesepakatan dicapai antara pemerintah Thailand dan Barisan Revolusi Nasional, grup pemberontak, untuk memulai perundingan demi mengakhiri konflik yang telah merenggut 5.000 nyawa sejak 2004 lalu.
Kesepakatan menggelar perundingan damai dimediasi oleh Malaysia. Kedua pihak bahkan telah meneken perjanjian di Kuala Lumpur untuk melaksanakan perundingan awal dalam dua pekan mendatang.