REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menyatakan akan mempertahankan Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina.
"Pengangkatan perpanjangan sementara jabatan Karen Agustiawan diputuskan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Pertamina, Rabu (27/2)," kata Dahlan usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (5/3).
Menurut Dahlan, surat pengangkatan perpanjangan sementara sudah dibuat dengan jangka waktu yang tidak ada batasnya.
Sesuai masa tugasnya, Karen yang mulai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada Februari 2009. Dia akan mengakhiri masa tugas pada 5 Maret mendatang.
"Kita pertahankan Karen, karena yang bersangkutan memiliki kinerja bagus dalam memimpin perusahaan sekelas Pertamina," tegas Dahlan.
Ia menambahkan, keputusan mempertahankan Karen juga diambil karena kinerja keuangan Pertamina yang semakin membaik. Yaitu dengan laba bersih Rp 25,89 triliun pada 2012.
"Pencapaian laba Pertamina tahun buku 2012 itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah perusahaan. Pertamina belum bisa mengalahkan Petronas, Malaysia, tapi bagus ada peningkatan kinerja," katanya.
Alasan lainnya, lanjut Dahlan, Pertamina memiliki rencana bisnis yang harus dicapai dalam jangka pendek dan menengah. Sehingga membutuhkan figur yang bisa menangani program-program tersebut.
"Indonesia mempunyai target lifting minyak sebesar 800 ribu barel per hari. Sehingga perlu ditangani oleh manajemen yang mampu menjaga stabilitas agar target tersebut tercapai," ujarnya.