REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyebut membeludaknya pasien di rumah sakit hingga 70 persen dari kapasitas biasa adalah hanya sementara dan akan perlahan menurun.
"Fenomena ini hanya sementara. Saya yakin lama-lama jumlahnya akan turun," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (8/3).
Dia menilai kenaikan ini karena banyak warga kurang mampu kini berani berobat setelah mendapat Kartu Jakarta Sehat (KJS). "Sebelumnya mereka menahan sakit, tapi akhirnya ke rumah sakit juga karena sudah dapat KJS," kata Jokowi.
Jokowi berjanji untuk tetap meningkatkan kualitas medis di Jakarta, seperti menambah tenaga medis namun ini harus atas persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Jokowi mengaku sudah mengajukan setidaknya 110 tambahan tenaga dokter yang akan didistribusikan tidak hanya ke rumah sakit namun juga ke Puskesmas.
Penambahan tenaga di Puskesmas juga dilakukan untuk mengurangi penggunaa KJS yang 'memotong' jalur rujukan karena pengguna KJS seharusnya datang ke Puskesmas terlebih dahulu sebelum kemudian dirujuk ke rumah sakit.
"Tapi kan sekarang banyak yang datang langsung ke rumah sakit malam hari, dengan alasan puskesmasnya sudah tutup," kata Jokowi, sehingga Puskesmas mungkin bisa buka 24 jam.