REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan memiliki kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dengan menjadikan CSR sebagai pandangan hidup, perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional.
Direktur Eksekutif Asian Institute of Management RVR Center Francisco L Roman mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebuah perusahaan dalam melakukan CSR. Setiap perusahaan harus melaksanakan CSR dengan berpikir secara global namun bertindak secara lokal.
"Perusahaan harus berpikir glocalize," ujar Roman dalam paparannya di Jakarta, Rabu (13/3).
Setiap perusahaan harus mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan. Ia mencontohkan sebuah perusahaan di India melakukan CSR dengan memberi pendidikan kepada seribu guru lokal untuk pengembangan pendidikan di negara tersebut.
Dengan memberi pendidikan kepada guru, perusahaan tersebut telah membantu masyarakat setempat untuk mengembangkan diri dan lingkungannya.
Syarat kedua yang harus dipenuhi yaitu izin dari komunitas setempat. Roman mengatakan keterlibatan komunitas atau masyarakat setempat lebih penting dari pada kesepakatan yang dibuat di antara perusahaan dan masyarakat.
Tanpa adanya izin tersebut, program pembangunan sosial yang dilakukan perusahaan akan menjadi sia-sia.
Ketiga, perusahaan harus melakukan komitmen dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Mulai dari pemerintah atau juga orang yang dituakan masyarakat setempat.
Ada beberapa cara untuk membangun komitmen ini, kata Roman. Pertama perusahaan dapat langsung melakukan diskusi dengan seluruh stakeholder dengan mengumpulkan mereka di dalam satu pertemuan. "Ini merupakan cara yang paling banyak dilakukan perusahaan," kata dia.
Cara lain adalah dengan mendatangi satu per satu stakeholder untuk menunjukkan komitmen pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini dinilai lebih kompleks namun menjadi opsi yang juga banyak dipakai perusahaan.