REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara perdamaian PBB asal Filipina yang tiga hari disekap pemberontak di Suriah selatan dan dibebaskan pada akhir pekan lalu, menyeberang ke Israel dari Yordania, Senin (11/3) waktu setempat.
Media Israel, Maariv melaporkan pasukannya mengawal ke-21 penjaga perdamaian PBB sampai kembali ke markas mereka di sepanjang perbatasan Suriah dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Koran itu menyatakan Israel khawatir perang saudara dua tahun lalu di Suriah menyebrangi perbatasan. Israel, masih kata Koran Maariv, juga prihatin akan nasib yang menimpa pasukan perdamaian PBB. Sayangnya, Juru bicara Israel enggan menanggapi klaim tersebut.
Penjaga perdamaian itu, bagian dari Pasukan Pengamat Pemisahan PBB (UNDOF), yang memantau garis gencatan senjata Israel dengan Suriah sejak 1974. Mereka sebelumnya dibawa ke Yordania sebelum dibebaskan pemberontak yang ingin menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad.
Mereka disekap di Desa Jamla, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Yordania dengan Suriah. PBB menyatakan mereka disergap 30 petempur pemberontak.
"Saya dapat memastikan bahwa mereka masuk Israel pada hari ini, dari Yordania," kata juru bicara Israel tentang pasukan penjaga perdamaian yang dibebaskan tersebut.
Belum jelas mengapa pasukan penjaga perdamaian itu menuju Israel, namun secara perbekalan, akan aman bagi mereka kembali ke markas mereka melalui Israel.