REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama ini para ahli fikir baik ilmuwan maupun ulama Islam di dunia selalu disibukan dengan perdebatan ayat-ayat fikih yang ada di Alquran.
Banyak hukum fikih yang diperdebatkan dan dikaji disana-sini. Padahal ayat-ayat fikih tersebut hanya seperlima dari ayat-ayat kauniyah yang ada di dalam Alquran, dimana ayat kauniyah mencapai 800 ayat sementara ayat-ayat fikih hanya 49 ayat di Alquran.
"Delapan ratus ayat ini jarang kita sentuh, padahal ayat-ayat inilah sumber ilmu pengetahuan yang bisa dikembangkan untuk kemakmuran rakyat khususnya umat Islam sendiri," terang Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Surabaya, Agus Purwanto saat berbicara dalam seminar tentang Alquran sebagai inspirasi pengembangan pengetahuan yang digelar Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Jumat (15/3).
Menurut dosen Institute Teknologi Surabaya (ITS) itu 1,4 miliar penduduk Muslim di dunia yang berada dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Padahal, umat Islam kata dia, memiliki pegangan sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan yaitu Alquran.
Ia menyebut 800 ayat kauniyah di Alquran tersebut telah menyebutkan dengan jelas sumber ilmu pengetahuan itu sendiri. Agus berpendapat banyaknya umat Islam yang miskin dan terbelakang karena dunia Islam itu antisains.
"Umat Muslim dunia selama ini hanya berorientasi para fikih dan tasawuf saja. Padahal jelas ayat-ayat tentang sains itu jumlahnya lima kali ayat-ayat fikih. Bangsa yang eksis itu adalah yang menguasai sains dengan kuat," tegasnya.
Karenanya Agus mengajak seluruh lembaga pendidikan Islam, termasuk Muhammadiyah mendaur ulang kurikulum dengan lebih banyak membahas sains. Apalagi Alquran memuat 800 ayat-ayat terkait hal itu.
"Lembaga pendidikan Muhammadiyah sendiri juga kurang peduli dengan hal tersebut. Mereka masih disibukkan dengan pembangunan gedung," katanya mengakhiri.