REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Hubungan Presiden AS Barack Obama dan PM Israel Benjamin Netanyahu kian buruk ketika Presiden Obama mengajak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Mahmoud Abbas ke Gedung Putih untuk melakukan perundingan damai bulan September 2010. Tetapi inisiatif tersebut gagal ketika Netanyahu mengakhiri pembekuan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan Abbas memprotes hal itu dengan menolak mengadakan perundingan lebih lanjut.
Lebih banyak ketegangan muncul pada bulan Juli 2012 ketika Netanyahu menyambut kunjungan Mitt Romney – calon presiden Partai Republik – sebuah kritik atas kebijakan pemerintahan Obama atas Israel. Para pendukung Obama menuduh pemimpin Israel itu berpihak dalam pemilu Amerika, seperti dilansir situs voaindonesia.
Para pendukung Netanyahu menyampaikan tudingan serupa terhadap Presiden Obama menjelang pemilu Israel bulan Januari lalu. Setelah Netanyahu diminta membentuk koalisi pemerintahan, Presiden Obama setuju melakukan lawatan kepresidenan pertama ke Israel.
Aaron David Miller mengatakan apapun perbedaan antara kedua pemimpin, aliansi Amerika-Israel tidak pernah melemah. Ia menambahkan, “Apa pun yang terjadi di tingkat atas, kerja sama keamanan terus membaik. Hubungan institusional menguat.''
Presiden Obama telah menerima undangan Perdana Menteri Netanyahu untuk jamuan makan malam di Jerusalem, dimana dunia akan menyaksikan apakah kedua tokoh itu dapat mendekatkan diri untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah.