REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengaku prihatin dengan keputusan Badan Tim Nasional (BTN) mengganti pelatih kepala Luis Manuel Blanco. Ia melihat ada pihak-pihak tertentu yang mencampuri urusan teknis Timnas Indonesia.
Rencana memasukkan nama pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan (RD), kata Djohar, belum pernah dikonsultasikan kepadanya.
"Tahu-tahu nama coach RD sudah didaftarkan ke AFC. Sangat riskan menggantikan pelatih dalam waktu hitungan hari untuk bertanding. Saya melihat ada orang yang mencampuri masalah teknis. Ini sangat tidak bagus," kata Djohar dalam email yang dikirimkan kepada Sekjen PSSI, Hadiyandra, seperti rilis yang diterima Republika.
Ahad (17/3) malam lalu, usai Kongres Luar Biasa (KLB), Wakil Ketua BTN Harbiansyah Hanafiah, tiba-tiba mengumumkan duet Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago sebagai pelatih baru timnas. Latihan Senin (18/3) pun sudah dipimpin RD.
Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, mengklaim ia dan para komite eksekutif PSSI sudah menyetujui penunjukan RD dan Jacksen sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia menggantikan Blanco. Terkait Blanco, kata La Nyalla, yang bersangkutan bisa menjadi direktur teknis timnas atau kembali menjadi pelatih kepala usai laga melawan Saudi.