Rabu 20 Mar 2013 19:28 WIB

'Soal Palestina, Obama Masih Bermuka Dua'

Rep: Agus Raharjo/ Red: A.Syalaby Ichsan
Barack Obama
Foto: AP Photo/Charles Dharapak
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengunjungi dua negara konflik Palestina-Israel. Namun, kunjungan di kedua negara tersebut disebut hanya langkah mencari aman.

Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Maman Abdurrahman mengatakan, Obama berpijak pada dua kepentingan dalam kunjungannya ke Israel dan Palestina.

Pertama, Obama tetap ingin menjaga hubungan baik dengan Israel karena sebagian pendukungnya di Amerika merupakan masyarakat Yahudi. Kedua, kata Maman, pendekatan ke Palestina sengaja dilakukan untuk menjaga agar tidak ada stigma pada Obama yang tidak memerjuangkan negara Palestina.

Dilihat dari aspek perdamaian di dua negara tersebut, langkah Obama menurut Maman menjadi langkah bermuka dua. Artinya, tidak akan ada perdamaian diantara dua negara yang sudah lama berselisih tersebut.

"Kalau tidak ada penghentian konflik, tidak mungkin ada perdamaian," kata Maman pada Republika, Rabu (20/3). Maman menambahkan, Israel sudah sangat keterlaluan terhadap masyarakat Palestina.

Gunung-gunung yang berada di wilayah perbatasan diantara dua negara itu sudah berubah menjadi wilayah pemukiman. Sebab, Israel sepertinya tidak menghentikan niat untuk memerluas wilayahnya dengan mencaplok wilayah Palestina. 

Terlebih, tambah dia, batas wilayah di dua negara tersebut sudah sangat sulit ditemukan. Sebab, kondisinya memang direncanakan untuk memersulit kejelasan batas wilayah dari dua negara. Masalah Israel bahkan sudah merambah pada isu rasisme.

Penduduk muslim dan Arab yang tinggal di Israel dianggap sebagai kelas bawah."Obama harusnya tegas. Ingin cari aman tapi menyalahi keputusan PBB soal Palestina," tegas Maman. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement