REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Pemerintah Republik Demokratis Kongo (DRC) berhasil menggagalkan persekongkolan yang melibatkan seorang anggota parlemen Belgia. Persekongkolan itu bertujuan membunuh Presiden Joseph Kabila dan menggulingkan pemerintahnya.
Dua tersangkanya adalah seorang dokter Belgia keturunan Kongo bernama, Jean-Pierre Kanku Mukendi, dan Isidore Madimba Mongombe, seorang mantan polisi. Kedua tersangka ditangkap sebelumnya bulan ini di Kinshasa, kata Menteri Dalam Negeri Richard Muyej, Jumat (22/3) kepada wartawan, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (23/3).
Muyej mengatakan bahwa kedua orang itu, yang memiliki sejumlah kecil senjata pada saat ditangkap, mengakui rencana mereka. "(Mukendi) mengakui bahwa rencana menyerang kota Kinshasa dan melenyapkan kepala negara ini disetujui pada pertemuan besar yang dipimpinnya pada 20 Januari di Kinshasa," katanya.
Muyej mengeklaim bahwa Mukendi, meski tinggal di Belgia, mendirikan sebuah kelompok bernama "Mouvement Debout Congolais", atau Gerakan Bangkit Kongo, dengan bantuan seorang anggota parlemen Belgia. "Dengan bantuan anggota parlemen Belgia Laurent Louis, ia meningkatkan pertemuan dengan rekan-rekan Kongo-nya, dengan tujuan mempersiapkan dan merampungkan proyek mereka untuk menggulingkan pemerintah (Kongo)," katanya.
Louis, seorang anggota parlemen independen, mengatakan kepada Reuters bahwa meski menentang pemerintah Kabila yang mulai memimpin pada 2001, ia tidak terlibat dalam persekongkolan untuk menggulingkan paksa pemerintah Kongo. "Saya menentang kekerasan. Tidak ada pertemuan rahasia untuk merencanakan ini atau itu," katanya melalui telepon.