Kamis 28 Mar 2013 05:26 WIB

Soal Kartu Jakarta Sehat, Begini Curhat Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yakin jika program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkannya pada November 2012 lalu masih sangat dibutuhkan warga Jakarta. Ia pun menuding, ada pihak-pihak yang sengaja ingin membelokkan program unggulan Pemprov DKI Jakarta tersebut.  

 

"Ya, memang ada kepentingan. Saya tahu, selama ini program KJS ini ada yang membelokkan. Dibilang KJS tidak berhasil," ujar Jokowi saat menggelar Public Hearing mengenai KJS di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.com.  

Dikatakan Jokowi, selama ini dirinya terbuka menerima keluhan dan masukan dari berbagai pihak dan dirinya selalu melakukan pengecekan mengenai kondisi masyarakat di lapangan. Sehingga dirinya mengetahui permasalahan yang ada, tidak hanya berdasakan laporan saja melainkan melalui penglihatan langsung. "Dibilang warga minta KJS dihapus. Lah wong saya tiap hari ke masyarakat, kebutuhan di masyarakat saya tahu. Di masyarakat tidak ada yang minta KJS diputus," tegas Jokowi.

Meski begitu, diakui Jokowi, sejauh ini memang masih banyak beberapa kekurangan dalam pelaksanaan KJS. Seperti, terbatasnya fasilitas dan tenaga medis. Untuk itu, kata Jokowi, pihaknya pun telah berusaha melakukan perbaikan dengan memperbanyak ruang perawatan kelas III.

"Ada lonjakan yang besar hingga 500 ribu pasien. Yang terjadi fasilitas kurang. Problem di lapangan, ruang, ICU, IGD semua penuh. Karena memang lonjakan ini. Tapi sudah banyak sekali keputusan-keputusan yang kita lakukan. Sudah kita turunkan kelasnya tapi belum juga cukup," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement