REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara untuk dapat membantu sesama. Salah satunya dengan berlari.
Seperti yang dilakukan sejumlah pengusaha di Indonesia melalui program amal "Berlari untuk Berbagi". Mereka akan berpartisipasi pada gelaran Paris Marathon 2013 pada 7 April mendatang.
Sebelumnya, mereka telah berpartisipasi pada Berlin dan New York Marathon 2012.
Program kali ini ditujukan untuk menggalang donasi yang akan disalurkan ke sejumlah yayasan di Indonesia yang fokus membantu anak-anak dengan HIV/AIDS, anak-anak dengan kanker dan penyandang autisme.
"Saat ini yayasan kami mendampingi adik-adik asuh yang terinfeksi HIV sebanyak 120 orang, bantuan yang kita berikan berupa program pendidikan dan kesehatan. Masih banyak adik-adik kita terinfeksi HIV di Indonesia khususnya Jakarta sangat membutuhkan uluran tangan kita," ujar Head of Communication & Media Dept Yayasan Syair untuk Sahabat dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (1/4).
CEO Bank Sahabat Sampoerna, Indra W Supriadi, mengatakan hal ini merupakan komitmennya untuk dapat membantu sesama.
"Kami menyadari bahwa anak-anak dan generasi muda adalah generasi penerus bangsa, kita tidak boleh membiarkan penyakit tersebut menjadi suatu penghalang bagi mereka untuk mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang layak," ujar Indra yang akan menjadi salah satu peserta lari.
Sementara President Director PT Medco Power Indonesia (MPI), Fazil Alfitri mengatakan, selain mengikuti kegiatan marathon, pihaknya juga akan mengadakan audiensi dan sharing session dengan mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang di fasilitasi oleh KBRI Paris.
"Pada kesempatan tersebut, kami ingin sekali berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para mahasiswa disana. Kita harus selalu ingat bahwa berbagi dengan sesama tidak selalu harus berwujud harta dan benda tetapi waktu, tenaga, pikiran dan ilmu pengetahuan," pungkasnya.
Selain Indra dan Fazil, anggota komunitas "Berlari untuk Berbagi" yang turut andil dalam kegiatan tersebut yakni Arlan Perkasa Lukman, Fakhrol Azmi, Benny Hadisurjo, Bambang Adhi Wijaya, Nina Kurniasari, Shinta Arlan, Ferdy, Han, dan Windy Harun.