REPUBLIKA.CO.ID, Seorang mantan koresponden CNN mengatakan, jaringan yang berbasis di Amerika Serikat ini telah terlibat dalam menyebarkan propaganda Barat terhadap Republik Islam Iran dan Suriah.
Amber Lyon mengatakan bahwa ketika bekerja untuk CNN, ia menerima perintah untuk mengirim berita-berita palsu atau membuang informasi tertentu yang tidak disetujui oleh pemerintah AS dengan tujuan menghasut opini publik untuk mendukung peluncuran serangan terhadap Iran dan Suriah, demikian dilaporkan kantor berita resmi Suriah SANA mengutip Lyon.
Lyon menambahkan, media-media utama AS sengaja bekerja untuk menciptakan propaganda terhadap Iran guna menggalang dukungan publik untuk invasi militer ke negara tersebut. Lebih lanjut Lyon menandaskan, skenario yang sama yang digunakan untuk meluncurkan perang ke Irak pada tahun 2003 sedang dipersiapkan untuk Iran dan Suriah.
Mantan reporter CNN menjelaskan bahwa jaringan itu menerima uang dari pemerintah AS dan negara-negara lain dalam pertukaran untuk menyelaraskan isi berita dengan kepentingan mereka. Bulan Oktober tahun lalu, Lyon mengeluhkan bahwa "ada demonisasi konstan terhadap Suriah, Iran dan negara-negara lain di media mainstream AS." Ia menggambarkan sikap itu sebagai sikap yang "berbahaya"bagi publik Amerika, sebab mereka tidak diberi cerita dan gambaran yang akurat dari kebijakan luar negeri negara kami.
Lyon juga mengatakan bahwa CNN disuap oleh rezim Bahrain untuk menyensor sebuah film dokumenter pada awal tahun 2011 tentang penumpasan brutal terhadap protes damai rakyat di negara itu.