REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mencatat selama tiga bulan terakhir ini telah memberangkatkan sebanyak 1.266 orang menjadi Tenaga Kerja Indonesia di sejumlah negara Timur Tengah.
"Dari data kami yang terakhir
TKI asal Kabupaten Sukabumi yang diberangkatkan pada Januari mencapai 476 orang, Februari sebanyak 475 orang dan Maret ada 315 orang," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Supena kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, minat warga Kabupaten Sukabumi untuk menjadi TKI ke luar negeri sampai saat ini masih tinggi, dilihat dari warga yang mendaftar ke Disnakertrans untuk menjadi TKI setiap bulannya bisa mencapai ratusan orang untuk kepentingan administrasi.
Lebih lanjut, namun untuk saat ini TKI asal Kabupaten Sukabumi yang diberangkatkan ke negara tujuan kerjanya mayoritas berkejar di bidang formal seperti, sopir, pelayan rumah makan dan petugas kebersihan atau cleaning service.
Dari data pihaknya ada sekitar 57 persen TKI yang diberangkatkan bekerja di sektor formal atau sebanyak 723 orang dan sisanya masih bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Semakin banyaknya TKI yang diberangkat untuk bekerja di sektor formal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
"Sampai saat ini negara tujuan bekerja masih ke negara yang berada di Timur Tengah," kata Supena.
Ia mengungkapkan negara tujuan para TKI kebanyakan masih negara
timur tengah seperti Uni Emirat Arab dan Qatar, dan ada beberapa negara tujuan kerja lainnya seperti Arab Saudi, Bahrain, Aljazair, Oman, Singapura, dan Taiwan. Mereka yang diberangkatkan tersebut 90 persen merupakan wanita dan sisanya pria, rata-rata usia 25-35 tahun.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim mengatakan sebenarnya lowongan pekerjaan di Kabupaten Sukabumi terbilang banyak, bahkan dari data terakhir pihaknya ada 3 ribu lowongan pekerjaan yang tersedia.
"Seharusnya masyarakat bisa memanfaatkan lowongan pekerjaan ini, dibandingkan harus menjadi TKI ke luar negeri, selain itu ada beberapa perusahaan yang menerima tenaga kerja jenjang pendidikannya hanya sampai tingkat SMP," kata Aam.
sumber : Antara