REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tentara Suriah merebut kembali beberapa daerah yang dikuasai gerilyawan di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus, Sabtu (6/4), dan menggagalkan upaya penyusupan pada malam hari ke ibu kota, dan menewaskan puluhan gerilyawan, demikian laporan pro-pemerintah.
Tentara Suriah dilaporkan telah mengepung Wilayah Al-Ghouta di bagian timur dan merebut kembali banyak daerah yang dikuasai gerilyawan di sekitar Damaskus, yaitu Kafreen, Haran Al-Awamid, Al-Ataibeh dan Kota Industri Adra. Sementara itu, radio pro-pemerintah Sham FM melaporkan puluhan pria bersenjata tewas sewaktu berusaha menyusup ke ibu kota Suriah dari tempat bergolak di pinggiran Jobar di pinggir timur Damaskus.
Militer Suriah belum lama ini telah memperlihatkan kelonggaran dalam menangani oposisi, dan menurut lansiran dari Xinhua, Ahad (7/4), militer melancarkan tembakan gencar guna mengusir mereka di sekitar ibu kota.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Suriah Mohammad Ash-Shaar menegaskan Suriah menghadapi perang sengit global yang dirancang oleh imperialisme internasional di bawah pimpinan Amerika Serikat dan Zionis, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.
Ash-Shaar mengeluarkan pernyataan tersebut selama pertemuannya dengan perwira polisi di Kota Pantai Lattakia. Selama pertemuan itu ia menekankan Suriah terikat komitmen untuk membela harta swasta, negara, dan rakyatnya.