REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Pariwisata Mesir, Hisham Zazouz, memutuskan untuk menghentikan penerbangan wisatawan dari Iran sampai pertengahan kedua bulan Juni. Demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA, Ahad (7/4).
''Menteri tersebut mengatakan Mesir akan menilai ulang dan mengkaji pengalaman dan program wisatawan dari pihak Iran,'' kata Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.
Hubungan antara Mesir dan Iran putus setelah Revolusi Islam Iran dan kesepakatan perdamaian Mesir dengan Israel pada 1979. Kedua pihak mulai mendekat setelah kerusuhan 2011 yang menggulingkan presiden Mesir Hosni Mubarak.
Presiden Mesir, Mohamed Moursi, mengunjungi Teheran pada Agustus lalu guna menghadiri konferensi Gerakan Non-Blok (GNB). Moursi menjadi presiden Mesir pertama yang mengunjungi Iran selama lebih dari tiga dasawarsa.
Pada Februari tahun ini, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi Mesir untuk ikut dalam pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).
Zazouz dan Kepala Organisasi Pariwisata, Kerajinan dan Warisan Budaya Iran, Mohammad Sharif Malekzadeh, kemudian menandatangani Nota Kesepahaman di Ibu Kota Iran, Teheran, guna meningkatkan kerja sama pariwisata. Keduanya membahas kesepakatan mengenai pengoperasian penerbangan non-stop antara kedua negara.
Mesir melancarkan penerbangan penumpang pertamanya pada 30 Maret ke Iran dalam lebih dari tiga dasawarsa. Mesir membawa delapan warganegara Iran termasuk dua diplomat.
Pada 31 Maret, satu pesawat wisatawan Iran tiba di Bandar Udara Internasional Aswan Mesir. Wisatawan itu dijadwalkan mengunjungi Aswan, Luxor dan Hurghada.