REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta akan mengembangkan energi panas bumi sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang kini mulai menipis.
"Yang kita kembangkan saat ini adalah panas bumi," kata Menristek saat membuka APEC SOM II "Policy Partnershio on Science Technology and Innovation (PPSTI) di JW Marriott Surabaya, Selasa (9/4).
Menurut dia Indonesia saat masih sangat minim memanfaatkan energi panas bumi yakni hanya dua persen, padahal Indonesia memiliki 40 persen potensi panas bumi di dunia.
Dia mengatakan panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan daripada BBM. Sehingga Pemerintah Indonesia akan lebih mengoptimalkan potensi panas bumi yang dimilikinya. "Panas bumi di Indonesia yang dikembangkan ada di Sulawesi Utara dan Jawa Barat," katanya.
Saat ditanya kapan panas bumi akan dikembangkan, Menristek mengatakan hal itu diintensifkan mulai saat ini. "Harus segara diintensifkan karena bensin (BBM) 15 tahun lagi sudah habis," katanya.
Dalam Forum APEC ini, Menristek menekankan tujuh fokus bidang teknologi di antaranya pertanian dan ketahanan pangan, energi, kesehatan dan obat, ICT, transportasi, pertahanan dan teknologi.