Rabu 10 Apr 2013 13:37 WIB

Pemilu Malaysia Digelar 5 Mei 2013

Rep: Indah Wulandari/ Red: Djibril Muhammad
Najib Razak
Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA — Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengumumkan waktu pesta demokrasinya bakal berlangsung pada 5 Mei mendatang. Kepastian tentang tanggal pemilihan umum itu disampaikan Rabu (10/4).

Kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah lembaga survei untuk menjaring opini warga. Walhasil, kemenangan tipis diperoleh pemimpin Front Nasional yang juga Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Bersama kepastian pemilu ini, Najib sekaligus mengakhiri spekulasi pemilu diadakan sebulan setelah pembubaran parlemen akhir Maret lalu. Apalagi Najib pernah menyatakan perlu waktu untuk melihat hasil program transformasi ekonomi yang disusunnya.

Sebagian masyarakat berpendapat, jika penundaan pemilu bisa jadi upaya mempertahankan kekuasaan Najib dan kroninya. Pada pemilu mendatang, lagi-lagi Najib harus berhadapan dengan mantan wakil perdana menteri Anwar Ibahim.

Tentu saja Najib tidak bisa menganggap enteng lawannya karena pada pemilu 2008 lalu, Partai Aliansi Rakyat pimpinan Anwar memenangkan lima negara bagian di antara 13 negara bagian. Para pengamat memperkirakan, pada Mei mendatang menjadi kesempatan pamungkas buat Anwar.

Lantaran faktor usianya yang telah mencapai 65 tahun serta sedikit perpecahan di aliansinya membuat kekuatan partai berkurang. Modal terbesarnya hanya keinginan yang kuat untuk mereformasi bidang politik dan ekonomi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, Abdul Aziz Mohd Yusof menegaskan, para kandidat akan dirilis ke publik pada 20 April mendatang. Masa kampanye yang tersisa pun kian sempit, yakni 21 hari. Selama kampanye, para kandidat akan diawasi kelompok reformasi pemilu, Bersih.

Kelompok Bersih ini dikenal idealis dengan memberikan masa kampanye yang berimbang serta memberi akses media seluas-luasnya untuk mendapatkan informasi tentang pemilu. Mereka juga acapkali turun ke jalan untuk memprotes keganjilan-keganjilan yang terjadi di tengah prosedur pemilu.

Baik Front Nasional maupun kelompok oposisi menargetkan ada 2,4 juta pemilih pemula yang mau memberikan suaranya. Mereka pun menjanjikan pelaksanaan pemilu jujur bagi para pemilih.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement