REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang warga Palestina yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan meninggal dunia secara mencurigakan di penjara Israel, Nafha.
Ia bukan satu-satunya tahanan Palestina yang tewas di penjara-penjara Israel. Selama ini, warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel menerima tindakan pelanggaran hak asasi manusia, seperti disiksa selama interogasi oleh otoritas penjara. Arafat Jaradat (30 tahun), ditangkap pada 18 Februari karena dicurigai melempar batu ke polisi Israel.
Namun, ia meninggal satu hari kemudian di penjara Israel, Magiddo. Rezim Israel mengklaim Jaradat meninggal karena serangan jantung. PressTV melaporkan, awal bulan ini, Maisarah Abu Hamdiah, juga tewas di penjara Israel. Kematiannya memicu protes warga Palestina.
Pada Rabu (10/4) kemarin, warga Palestina mengadakan protes duduk untuk menunjukkan solidaritas kepada para tahanan Palestina di penjara Israel. Tahanan Palestina dan pemogok makan seperti Samer Issawi ditangkap pada Juli 2012.
Issawi melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan administratif yang merupakan penjara tanpa pengadilan. Penjara tersebut dapat menahan warga Palestina selama enam bulan namun dapat diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan.
Menurut sumber Palestina, lebih dari 4.500 tahanan berada di penjara-penjara Israel. Banyak dari mereka ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan.