REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tidak akan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru sebagai alternatif pengganti premium. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menegaskan itu di Jakarta, Kamis (11/4).
Meskipun BBM jenis baru itu memiliki kandungan oktan lebih tinggi (RON 90) tetapi setelah dianalisis justru dikhawatirkan subsidi semakin membengkak.
Ia mengatakan keberadaan BBM jenis baru dikhawatirkan membuat para pengguna pertamax akan beralih mengonsumsi BBM jenis itu.
"Membuat RON dan sebagainya itu tidak begitu efektif dari analisis kami. Malah nanti, yang sudah menggunakan Pertamax, memakai itu. Makin membengkak subsidi kita," ujar Hatta saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Kamis (11/4).
Pemerintah pun masih belum mengambil keputusan final. Pilihan untuk menaikan harga BBM pun masih menjadi alternatif yang akan dilakukan.
Hatta menegaskan pilihan yang diambil harus memiliki dampak ekonomi yang terbaik tetapi dari segi sosial juga tidak terlalu besar.