Jumat 12 Apr 2013 02:40 WIB

Politik Transaksional Bikin Birokrasi Sakit

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Djibril Muhammad
reformasi Birokrasi
Foto: pdk.or.id
reformasi Birokrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, salah satu penyebab maraknya korupsi di birokrasi adalah politik transaksional. Salah satu sumber uang partai adalah penempatan pejabat-pejabat di eselon I.

"Ini membuat birokrat menjadi sakit," katanya di Gedung Kementerian PAN RB, Jakarta, Kamis, (11/4).

Birokrasi, ujar Ade, merupakan aktor korupsi nomor satu. Birokrasinya yang korup namun sering kali anak buahnya yang apes. Seperti kasus korupsi yang marak, anak buah sering tertangkap tangan KPK, namun ia tidak yakin anak buah tersebut merupakan aktor utamanya.

Perancang korupsi, kata Ade, bukan anak buah namun bisa saja atasannya yang korupsi. Anak buah menjadi korban yang disuruh atasannya melaksanakan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan. Jarang ada pelaku korupsi yang independen.

Contoh di Pandeglang, ujar Ade, pemilukada diikuti dua pejabat incumbent. Akhirnya birokrat terpecah menjadi dua. Birokrat pendukung incumbent yang kalah dimutasi besar-besaran. Bahkan ada kepala dinas yang dimutasi paksa menjadi guru SD.

Ini, Ade menerangkan, merupakan salah satu akibat dari politisasi birokrasi. Makanya politisasi birokrasi harus dicegah agar tidak merugikan banyak pihak, termasuk PNS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement