REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kabar mengejutkan datang dari penjaga gawang Manchester City, Joe Hart. Ia baru-baru ini dikabarkan mendapat banyak kecaman akibat salah memarkir.

Aksi salah parkir tersebut terjadi saat Joe bersama kekasihnya Kimberly Crew mengunjungi restoran di sebuah peternakan ayam di Inggris akhir pekan ini. Selama dua jam, Hart memarkirkan mobilnya di lokasi yang disediakan bagi para penyadang cacat.

Kejadian ini pun sempat dibenarkan oleh seorang pengunjung restoran. Pengunjung yang enggan membeberkan identitasnya itu juga sempat mengabadikan aksi pelanggaran Hart tersebut. Pengunjung itu pun sempat kesal dengan aksi Hart tersebut.

''Hart kan masih muda. Mengapa dia tidak memakai ruangan parkir yang disedikan untuk manusia normal. Padahal, dia kan tinggal jalan saja beberapa meter lagi,'' keluh pengunjung itu seperti dikutip The Sun, Senin (15/4).

Kecaman yang sama juga dilontarkan pengunjung restoran lainnya. ''Tindakannya bisa menyebabkan rasa sakit dan penderitaan kepada orang cacat. Siapapun yang punya perasaan tidak akan mengambil lokasi yang diberikan bagi mereka yang kurang mampu,'' kata pengunjung restoran.

Kecaman juga dialamatkan kepada pacar Hart, Kimberly. Kimberly dianggap punya andil atas pelanggaran parkir yang dilakukan Hart. ''Saya kaget kenapa pacarnya tidak mengatakan apapun kepadanya,'' keluh pengunjung lainnya.

Hingga kini, manajemen Manchester City belum memberikan tanggapan terkait aksi Hart tersebut. Sementara itu, petugas parkir serta polisi Manchester belum memberikan sanksi kepada Hart.

Aksi pelanggaran yang dilakukan Hart ini semakin menambah panjang daftar pelanggaran lalu lintas yang dilakukan penggawa Manchester City. Sebelumnya, ada penyerang City Carlos Tevez yang dikenai sanksi kerja sosial pada 3 April lalu.

Tevez dijatuhi sanksi tersebut setelah kedapatan berkendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan mengendarai di luar ambang batas kecepatan. Kemudian, ada pula penggawa City lainnya yakni Samir Nasri dan Micah Richard yang dilarang berkendara selama enam bulan akibat pelanggaran lalu lintas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika