REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Memadukan studi Islam dan kurikulum Barat membuat Universitas Zaytuna menjadi perguruan dengan kurikulum unik di Amerika Serikat.
Keunikan ini selanjutnya membuat Zaytuna jadi contoh perguruan tinggi atau sekolah Islam di AS. Universitas Zaytuna berdiri pada 2010. Sebelumnya, kampus ini sempat menyewa sebuah ruang di Universitas Barkeley.
Ada dua studi yang ditawarkan waktu itu yakni bahasa Arab dan teologi Islam. Perlahan tapi pasti, Zaytuna berubah menjadi salah satu kampus ternama di AS. Reputasi Zaytuna bahkan menyamai Universitas Georgetown atau Notre Dame.
"Kami percaya keterbukaan menjadi kunci memahami Islam," kata Mussab Aboudalla (19 tahun), mahasiswa Studi Alquran Quadrivium, seperti dikutip The New York Times, Senin (15/4).
Cendekiawan Muslim, Mahaan Mirza, mengatakan kurikulum yang ditawarkan Zaytuna, seperti konsep madrasah di India atau pesantren di Indonesia. Jadi, Zaytuna merupakan cermin karakter Amerika.
"Salah satu tujuan dari berdirinya Zaytuna ini adalah untuk menunjukkan Anda tidak harus meninggalkan negara itu untuk menemukan diri Anda sebagai seorang Muslim," kata Dr Mirza.
Penulis buku 'Cahaya tanpa Api', Scott Korb, memuji misi perguruan tinggi dalam membina Muslim Amerika. "Pesan dari Zaytuna sangat jelas. Amerika adalah rumah," ucapnya.