Jumat 19 Apr 2013 18:05 WIB

Jadi Plt Menkeu, Beban Hatta Dinilai Terlalu Berat

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Djibril Muhammad
Direktur eksekutif Economics, Industry and Trade (Econit), Hendri Saparini
Direktur eksekutif Economics, Industry and Trade (Econit), Hendri Saparini

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Pengamat menilai banyak yang perlu dibenahi dari sisi manajemen koordinasi di bidang ekonomi. Lemahnya koordinasi ini pada akhirnya menimbulkan masalah.

Misalnya saja harga pangan tinggi seperti daging dan hortikultura yang lalu menyebabkan inflasi. "Koordinasi di bidang ekonomi telah terbukti buruk," ujar pengamat Econit, Hendri Sarparini, Jumat (19/4).

Mentri Koodinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjadi pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan yang baru. Dengan sederet permasalahan ekonomi, rangkap jabatan yang dilakukan Hatta dinilai kurang tepat.

"Pengelolaan di menko perekonomian saja masih banyak kelemahan, bagaimana kalau digabung," kata Hendri.

 

Ia khawatir Hatta tidak bisa melaksanakan tugas dengan maksimal. Di sektor keuangan, banyak tugas berat yang mesti diselesaikan termasuk permasalahan fiskal.

Di sektor koodinasi ekonomi, beban berat lainnya menunggu. "Saya khawatir dengan kapasitasnya tidak akan mampu untuk mengelola dua-duanya. Terlalu berat," kata Hendri. 

Salah satu bukti kelemahan manajemen fiskal adalah pengelolaan APBN 2012 yang tidak bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Akibatnya APBN justru menjadi beban. Kelemahan lain yang masih membayangi juga dalam manajemen anggaran, belanja dan penerimaan negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement