Ahad 21 Apr 2013 14:54 WIB

Jero Wacik: SBY Tak Ingin Terlalu Urusi Partai

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik tiba di lokasi Kongres Luar Biasa Partai Demkorat di Denpasar, Bali, Sabtu (30/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik tiba di lokasi Kongres Luar Biasa Partai Demkorat di Denpasar, Bali, Sabtu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melepas dua jabatan dari empat jabatannya di dalam partai. Dalam masa kepengurusan 2013-2015, SBY tidak lagi memegang posisi sebagai Ketua Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan.

Ke depannya, fokus SBY hanya menjadi ketua umum dan ketua Majelis Tinggi. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik mengatakan, restrukturisasi ini merupakan langkah lanjutan dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, akhir Maret lalu.

SBY yang terpilih sebagai ketua baru, ia katakan, tidak ingin banyak merangkap jabatan. "Tidak ingin terlalu banyak terlibat mengurus partai, inginnya fokus mengerjakan tugas kenegaraan," kata dia, saat acara pengumuman susunan pengurus baru, di Gedung DPP Partai Demokrat, Ahad (21/4).

Untuk ke depan, posisi Ketua Dewan Kehormatan akan menjadi tanggung jawab Amir Syamsuddin. Sedangkan jabatan Ketua Dewan Pembina diisi EE Mangindaan. Jero pun tidak lagi memegang posisi Sekretaris Dewan Pembina. Posisi Jero dalam kepengurusan baru akan ditempati Ajeng Ratna Suminar.

Dengan struktur baru ini, Jero mengatakan, beban SBY untuk mengurus partai akan lebih berkurang. Apalagi, tugas di Majelis Tinggi partai pun tidak terlalu banyak. Jumlah anggotanya pun ditambah dari sembilan menjadi sebelas.

Ia mengatakan, Majelis Tinggi hanya menentukan daftar calon legislatif, calon gubernur dan wakil gubernur di 33 provinsi, serta menentukan calon presiden dan calon wakilnya. "Dengan sistem sekarang, ketua umum tidak akan banyak terganggu," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement