REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara berpenghasilan rendah perlu didukung dengan program jaring pengaman sosial agar dapat mengangkat banyak warga miskin agar dapat ditarik keluar dari garis kemiskinan absolut.
"Setiap tahun, jaring pengaman di negara-negara berkembang mengangkat lebih dari 50 juta orang dari kemiskinan absolut," kata Wakil Presiden Bank Dunia Bidang Jaringan Pembangunan Manusia Keith Hansen dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/4).
Menurut Keith Hansen, Bank Dunia berkomitmen membantu negara-negara dalam membangun sistem jaring pengaman yang efektif dan terjangkau. Dengan adanya jaring pengaman sosial, ujar dia, maka akan membantu dalam mengakhiri kemiskinan dan membangun kesejahteraan bersama.
Selain itu, lanjutnya, jaring pengaman sosial juga akan melindungi akses kepada sektor kesehatan, pendidikan, serta jasa sosial dasar lainnya.
Berdasarkan data Bank Dunia, pembiayaan yang dilakukan lembaga keuangan multilateral tersebut kepada negara-negara berpenghasilan rendah mencapai 769 juta dolar AS pada tahun fiskal 2012. Sedangkan total pembiayaan Bank Dunia untuk jaring pengaman sosial baik bagi negara-negara berpenghasilan rendah maupun menengah total berjumlah 6,7 miliar dolar AS selama tiga tahun terakhir.
Diperkirakan bahwa setidaknya terdapat 60 persen warga di negara-negara berkembang yang tidak terjangkau jaring pengaman sosial yang efektif yang dapt melindungi mereka dari krisis serta kemiskinan kronis. Sebagaimana diketahui, di Indonesia rencananya akan mulai dilaksanakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) per tanggal 1 Januari 2014. Dengan program SJSN tersebut, diharapkan seluruh warga negara Indonesia akan terjamin kesehatannya.