Selasa 23 Apr 2013 09:43 WIB

Wall Street Bangkit Kembali Setelah Pekan Lalu Jatuh

Wall Street
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street bergerak lebih tinggi pada Senin (22/4) atau Selasa (23/4) pagi WIB, di tengah laporan laba para emiten yang bervariasi. Ini merupakan kebangkitan kembali Wall Street setelah jatuh pada pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 19,66 poin (0,14 persen) menjadi 14.567,17. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 7,25 poin (0,47 persen) menjadi 1.562,50, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melompat 27,50 poin (0,86 persen) menjadi 3.233,55.

Beberapa analis mengatakan bahwa saham akan reli setelah indeks utama pada minggu lalu kehilangan lebih dari dua persen, di tengah laba perusahaan yang biasa-biasa saja. Kenaikan pada Senin (22/4) terjadi meski penjualan rumah di AS turun 0,6 persen dari Februari ke Maret, dan pada saat yang sama, harga rata-rata nasional melonjak 11.100 dolar AS dari bulan sebelumnya.

Saham produsen peralatan berat Caterpillar, misalnya, naik 2,8 persen meskipun perusahaan tersebut melaporkan perolehan laba 45,4 persen atau lebih rendah dari periode tahun sebelumnya dan memangkas prediksi labanya karena prospek lemah untuk sektor pertambangan global.

Sementara saham raksasa jasa minyak Halliburton menguat 5,6 persen setelah melaporkan pendapatan dan laba yang lebih baik dari perkiraan, meskipun menyisihkan sekitar 637 juta dolar AS untuk biaya yang berkaitan dengan tumpahan minyak di anjungan BP-Horizon Deepwater yang berarti berbalik membukukan kerugian bersih sebesar 18 juta dolar AS untuk kuartal pertama.

Saham Microsoft melonjak 3,7 persen setelah aktivis lindung nilai (hedge fund) ValueAct mengatakan pihaknya mengambil dua miliar dolar AS saham di raksasa teknologi itu. Power-One, yang memproduksi produk power supply untuk energi terbarukan dan sistem telekomunikasi, naik 56,7 persen setelah mengumumkan akan diakuisisi oleh raksasa energi Swiss ABB seharga satu miliar dolar AS.

Sedangkan saham-saham lainnya seperti General Electric, yang turun pada Jumat (19/4) lalu karena pendapatannya mengecewakan, merosot 1,8 persen setelah JPMorgan Chase menurunkan peringkat sahamnya. IBM, yang labanya juga tertinggal, merosot 1,1 persen. Netflix naik 6,7 persen dalam mengantisipasi laba triwulanan, dan sahamnya naik lagi 19,1 persen dalam perdagangan after-hours (perdagangan setelah lantai bursa tutup) sesudah perusahaan melaporkan menambahkan lebih dari tiga juta pelanggan untuk layanan streaming.

Pasar juga bersiap-siap untuk laporan laba Apple yang akan dirilis resmi pada Selasa (23/4) waktu setempat. Saham raksasa teknologi, yang turun lebih dari sembilan persen pada pekan lalu, melonjak 2,1 persen.

Sementara harga obligasi tidak berubah. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun bertahan datar di 1,70 persen, tingkat yang sama seperti Jumat (19/4) pekan lalu. Imbal hasil pada obligasi 30-tahun juga tetap 2,88 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement