REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyuling LPG, PT Surya Esa Perkasa Tbk melakukan pendandatanganan Advance Subscription Agreement (ASA) dengan Tribeca Wealth Incorporated (Tribeca) terkait peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Persetujuan transaksi telah diperoleh perseroan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Desember 2012.
Hasil rapat menyatakan perseroan berhak menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor. Berdasarkan syarat dan ketentuan ASA, Tribeca akan memesan 100 juta lembar saham baru dalam Perseroan dengan harga Rp 3.000 per saham. Jumlah total dana yang diperoleh sebesar Rp 300 miliar.
"Pemesanan akan dilakukan dua pekan yang bergantung pada pemenuhan kewajiban pelaporan dan persetujuan dari otoritas," ujar Sekretaris Perusahaan Kanishk Laroya, Selasa (30/4).
Seluruh perolehan dana dari hasil peningkatan modal ini akan digunakan untuk penyertaan modal perseroan di anak perusahaannya, yaitu PT Panca Amara Utama (PAU). Perseroan saat ini memiliki 59,98 persen saham PAU.
Dengan dilaksanakannya Peningkatan Modal tanpa HMETD, Perseroan telah mengamankan keperluan ekuitas PAU sebesar 80 persen dari 131,3 juta dolar AS. Perseroan berencana mendanai sisa 20 persen keperluan ekuitas PAU melalui pengeluaran internalnya.
Saat ini PAU sedang membangun 660.000 MT Amonia setahun di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Untuk pembangunan tersebut perseroan membutuhkan dana sebesar 750 juta dolar AS. Pada Oktober 2012, PAU menandatangani surat mandat dengan International Finance Corporation (IFC) untuk hutang sindikasi dan penyertaan saham dalam PAU sebesar 10 persen.
Berdasarkan Surat Mandat, IFC telah mengajukan fasilitas pinjaman sebesar 500 juta dolar AS. IFC akan mempertimbangkan pemberian dana senilai 100 juta dolar AS. Sisanya yang 400 juta dolar AS akan berasal dari kreditur-kreditur sindikasi. "IFC juga menyediakan penyertaan modal sampai 25 juta dolar AS," kata Kanishk.