REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, Kementerian Agama (Kemenag) perlu memiliki pesawat haji. Dia menilai, pesawat haji menguntungkan dari sisi investasi.
Tak hanya itu, pesawat haji dapat meningkatkan aspek pelayanan lebih baik lagi sekaligus dapat menekan harga tiket yang setiap tahun terus makin mahal.
Pernyataan tersebut dikemukakan Menag saat membuka rapat pimpinan (Rapim) Kementerian Agama di Jakarta, Rabu, yang dihadiri para pejabat eselon I dan II, para staf khusus Menag, rektor perguruan tinggi dan kantor wilayah kementerian tersebut.
Dua tahun lalu, menurut Menag, pihaknya sudah mengusulkan kepada Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji (PHU) agar membuat “loncatan” pelayanan haji. Salah satunya adalah membeli pesawat haji.
Alasan Suryadharma Ali cukup sederhana. Setiap tahun Indonesia mengeluarkan dana sebesar Rp5 triliun untuk membeli tiket. Dana sebesar itu jika digunakan untuk membeli pesawat bisa dua setengah pesawat.
Jika pesawat itu hanya digunakan dua atau tiga bulan, bulan berikutnya mengganggur. Tentu ketika tak digunakan bisa dimanfaatkan oleh maskapai lain yang tentu bisa memberi profit bagi Dirjen PHU.