Rabu 01 May 2013 22:37 WIB

Masyarakat Jerman Masih Anggap Muslim Sebagai Ancaman

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Muslim di Jerman
Muslim di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Masuknya studi Islam dalam kurikulum pendidikan sejumlah negara bagian Jerman belum mampu menandingi pemberitaan negatif media massa tentang Islam dan Muslim. Fakta itu terungkap dalam hasil riset bertajuk "Monitor Agama" yang dipublikasikan Yayasan Bertelsmann, Rabu (1/5).

Disebutkan dalam riset itu, sekitar 51 persen responden menyatakan Islam dan Muslim merupakan ancaman. Persentase yang sama juga terjadi di Spanyol (60 persen), Swiss (50 persen), Amerika Serikat (42 persen). Yang menarik, di sejumlah negara Eropa dengan populasi Muslim yang besar seperti Perancis, Inggris dan Belanda lebih memandang positif ajaran Islam. 

Sosiolog Jerman, Detlef Pollack, mengakui media Jerman memang turut andil dalam menciptakan stigma agresi dan fanatik pada komunitas Muslim. "Ini yang kemudian mempengaruh sikap masyarakat Jerman terhadap Muslim," kata dia seperti dikutip Deusthce Welle.

Ketua Dewan Pusat Muslim Jerman, Aiman Mazyek menambahkan efek buruk dari stigma yang diciptakan media massa Jerman mempengaruhi interaksi Muslim dan Kristen.  Karena itu, untuk menanggulangi hal itu Muslim perlu untuk mempromosikan Islam lebih luas lagi. "Kita sebagai Muslim harus bekerja keras," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement