REPUBLIKA.CO.ID, ISMAILIA -- Beberapa pria bersenjata menembak tewas seorang pria yang menjual alkohol ke Semenanjung Sinai, Mesir, Ahad (5/5). Pejabat setempat mengatakan serangan tampaknya dilakukan oleh kelompok fanatik.
Keempat pria bersenjata itu membunuh Rami Ahmed (28) di satu bar di El-Arish. Itu adalah daerah tempat pengaruh kaum fanatik telah meluas sejak perlawanan yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak lebih dari dua tahun lalu.
"Kami masih berada pada tahap dini penyelidikan. Tapi, tampaknya kelompok fanatik berada di belakang peristiwa ini," kata seorang pejabat keamanan sebagaimana dilaporkan Reuters yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin siang.
Ia mengatakan korban berasal dari Delta Nil, sebelah utara Kairo. Penembakan tersebut tampaknya tidak berkaitan dengan pertikaian antar-suku setempat.
Pemerintah Mesir telah berusaha menegakkan kembali wewenang negara --yang ambruk di Sinai-- setelah perlawanan 2011 terhadap Mubarak. Kelompok fanatik yang kebanyakan berpusat di Sinai Utara telah memanfaatkan kevakuman untuk melancarkan serangan lintas-perbatasan ke dalam wilayah Israel dan sasaran di Mesir.
Pada Agustus tahun lalu, 16 penjaga perbatasan Mesir tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kaum fanatik yang kemudian membajak satu kendaraan lapis baja yang mereka gunakan untuk menerobos perbatasan dan memasuki wilayah Israel. Mereka tewas oleh pasukan Israel.
Pada April, kaum fanatik menembakkan dua roket dari Sinai ke dalam wilayah Israel.