REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jajaran Polres Sleman dibantu personel TNI AD berupaya meningkatkan pengamanan markas setempat, pascainsiden pemukulan terhadap dua anggota TNI AD di sebuah toko swalayan Ahad (5/5).
Kepala Bagian Operasional Polres Sleman, Kompol Herry Suryanto, Kamis, mengatakan, untuk pengamanan yang dilakukan, selain dari pihak kepolisian, juga dibantu oleh satu peleton dari personel Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista.
"Sejak Senin (6/6) malam sudah dimulai, dari pukul 00.00 hingga 05.00 WIB," tuturnya.
Menurut dia, personel TNI AD yang diperbantukan sebanyak satu peleton dari Batalyon Infanteri 403/ Wirasada Pratista. "Bantuan personel TNI AD tersebut atas inisiatif dari Komandan Korem 072/Pamungkas," ucapnya.
Seperti diberitakan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista menjadi korban pemukulan warga Papua di satu toko swalayan di Jalan Seturan. Dua anggota TNI AD tersebut yakni Praka Bathasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun mengalami luka di jari tangan dan wajahnya.
Dalam kasus tersebut, Polres Sleman menetapkan dua tersangka pelaku penganiayaan terhadap dua anggota TNI tersebut.
"Dalam kasus tersebut kami telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi serta menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku. Namun, dari empat orang tersebut yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman.