Rabu 08 May 2013 13:34 WIB

BI: Konversi Bank BUMN ke Syariah Lewat Konsolidasi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konversi bank BUMN ke syariah dinilai lebih realistis menggunakan jalur konsolidasi. Konsolidasi yang dimaksud adalah dengan menyatukan anak-anak bank BUMN, seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah dan BTN Syariah menjadi satu.

Konsolidasi dinilai menjadi langkah baik untuk mendorong penurunan biaya operasional tinggi yang menjadi permasalahan bank-bank syariah di Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah mengatakan salah satu kelemahan bank syariah terletak pada tingginya biaya operasional tinggi. "Karena pengeluaran untu IT mahal," ujarnya di acara diskusi bertema 'Menanti Bank BUMN Syariah' di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/5).

Menurut Halim, sistem IT sangat penting bagi sektor industri keuangan. Pasalnya tanpa IT yang bisa menjangkau nasabah dan jaringan kantor yang luas, maka akan sulit berkembang.

BI sendiri menginginkan agar konversi cepat dilakukan. Tetapi langkah konsolidasi bukanlah hal mudah mengingat anak usaha syariah Bank BUMN sebagian besar berstatus Tbk. "Sepanjang kami bisa mempermudah, maka akan kami permudah," ucap Halim.

Halim berharap dalam lima tahun ke depan, market share bank syariah bisa mencapai 10 persen. Ini dilatarbelakangi dengan pertumbuhan total aset 30 hingga 40 persen pertahun dengan asumsi market share konvensional di bawah 20 persen. "Rasio market share sekitar 10 hingga 12 persen dari total market share perbankan Indonesia," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement