REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Muhammad Ridhuan, pemain asing Arema Liga Super Indonesia atau LSI resmi dicoret. Ridhuan dicoret karena dinilai minim kontribusi pada putaran pertama.
General manajer Arema LSI, Ruddy Widodo, Kamis, mengakui jika manajemen terpaksa melepas M. Ridhuan karena selama putaran pertama, kontribusi terhadap tim sangat minim, bahkan jarang dimainkan akibat cedera.
"Dari 17 kali laga pada putaran pertama, pemain asal Singapura ini baru diturunkan lima kali, dua kali sebagai pemain starter dan tiga lainnya sebagai pemain pengganti, sehingga kontribusi terhadap sangat minim," tegas Ruddy.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut resmi dicoret oleh manajemen dan tim pelatih Singo Edan setelah menggelar pertemuan.
Sementara itu, Media Offiser Arema LSI Sudarmaji mengemukakan alasan manajemen mencoret Ridhuan, lantaran yang bersangkutan tidak mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi Arema.
Sebagai pemain asing, menurut dia, seharusnya Ridhuan bisa memberikan performa yang lebih bagus dibandingkan pemain lokal. Ridhuan sudah diberi kesempatan main sebagai starter dan pemain pengganti, tetapi belum maksimal dan lebih sering cedera.
Selain M. Ridhuan, manajemen Arema juga meminjamkan sejumlah pemain ke beberapa klub. Pemain yang dipinjamkan itu, di antaranya pemain belakang Alfarizi ke Persija Jakarta, Reza Mustofa (penyerang) ke Persiba Balikpapan, dan Qischil dipinjamkan ke Persik Kediri.
Joko Sasongko (gelandang), lanjut dia, rencananya dipinjamkan ke Gresik United atau Pelita Bandung Raya (PBR). Pemain yang dipinjamkan ini adalah mereka yang pada putaran pertama lalu jarang diturunkan, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Untuk menambah amunisi pada putaran kedua, manajemen dan pelatih hanya membutuhkan satu pemain asing non-Asia yang berposisi sebagai pengatur serangan dengan kualitas di atas rata-rata.