Kamis 09 May 2013 19:17 WIB

Card Reader e-KTP Buatan BPPT Lebih Unggul

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Foto: Antara
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPPT berharap card reader yang dibuat bisa diproduksi secara massal dalam dua bulan ke depan. Ini untuk mengantisipasi kebutuhan perangkat pembaca e-KTP.

"BPPT dan pemerintah juga mendorong agar dunia usaha industri dalam negeri mampu memproduksi card reader e-KTP secara massal ke depan," kata Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Hammam Riza, Kamis (9/5).

Selama ini, card reader yang disediakan pemerintah masih mengimpor dari luar negeri. Harganya hampir mencapai Rp 8 juta per unit. Terdiri dari perangkat pembaca kartu dan komputer PC. 

Untuk itu, Kemendagri dan BPPT beberapa waktu lalu mencoba mengembangkan card reader e-KTP produksi dalam negeri. Hasilnya pun sangat menggembirakan.

Setelah diuji, perangkat mobile card reader buatan BPPT hanya membutuhkan waktu 10 detik untuk membaca chip e-KTP. Selain itu, keuntungan produk lokal ini adalah tidak perlu disambungkan ke PC, berbeda dengan produk Amerika dan Korea yang memerlukan sambungan PC. Sehingga, alat ini bisa dipakai di daerah-daerah terpencil.

Mengenai investasi yang dibutuhkan, Hammam menuturkan, harga card reader buatan BPPT diperkirakan mencapai harga dibawah Rp 5 juta.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement