Jumat 10 May 2013 19:59 WIB

Rumah Fathanah yang Disita Belum Lunas

Rep: Alicia Saqina/ Red: Mansyur Faqih
AF (Ahmad Fathanah) yang merupakan orang dekat dari Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, memasuki mobil tahanan usai diperiksa KPK, Jakarta, Kamis dini hari (31/1).
Foto: Antara
AF (Ahmad Fathanah) yang merupakan orang dekat dari Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, memasuki mobil tahanan usai diperiksa KPK, Jakarta, Kamis dini hari (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pihak legal dan arsitek dari pengembang Pesona Khayangan, Kenang PH menyambangi rumah milik Ahmad Fathanah yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pun meminta tim penyidik KPK untuk tidak menyita rumah tersebut.

"Pembelinya atas nama pak Ahmad. Tetapi, urusan belum selesai. Memang, seluruh bukti-bukti pembayaran dia sebelumnya beserta lampiran, sudah diserahkan ke KPK," katanya di Depok, Jumat (10/5).

Awalnya Kenang berharap, agar KPK tidak menyita tanah dan bangunan itu. Sebab, ia menjelaskan proses pembelian rumah berlantai dua itu belum rampung. Ia mengatakan, objek (rumah) masih akan dijual kembali pada pihak lain.

"Memang beliau belum lunas. Sisanya, kurang lebih sekitar Rp 2 miliar. Harga rumah ini Rp 5,8 miliar," ujarnya.

Ia menginginkan hak pembayaran sisa sejumlah materi yang belum terbayarkan itu. Kenang tidak menerangkan detail berapa total keseluruhan rupiah yang telah dibayarkan Fathanah atas pembelian rumah.

"Saya kurang tahu karena catatannya ada. Tapi, untuk seluruh booking fee di sini memang Rp 10 juta. Kami hanya membela hak kami. Karena, masih ada sisa hak kami di sini," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement