REPUBLIKA.CO.ID, Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Edy Suandi Hamid mengatakan penggerebekan Densus 88 Antiteror Mabes Polri terkesan seperti tayangan 'entertainment' yang mempertontonkan aksi pembunuhan dan penyerangan terhadap teroris.
"Hal itu tidak mendidik, karena aksi tersebut diliput televisi yang juga ditonton anak-anak, sehingga secara psikologis mempengaruhi pembentukan kepribadian anak atau mengajarkan sadisme," katanya di Jakarta, Sabtu (11/5).
Menurut dia, penggrebekan terduga teroris di Bandung cenderung 'show of war', dengan menembak mati dan melakukan operasi dengan cara mengundang wartawan. Hal itu, kata dia, sangat berbahaya bagi wartawan dan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, pada Rabu (8/5) tim Detasemen Khusus 88 gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Cimahi menembak mati tiga terduga teroris.
Ketiga terduga teroris tersebut bertahan di rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, RT 2/8 Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tindakan tim Densus 88 terhadap terduga teroris itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, elit politik dan pengamat.