REPUBLIKA.CO.ID,Enterprise adalah nama kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang diluncurkan hari ini di 1938. Saat itu Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki delapan kapal yang memiliki nama Enterprise. Nah, USS Enterprise (CV-6) ini adalah yang terbesar di dunia saat itu dengan memiliki bobot 25.500 ton, dengan panjang 806 kaki, 6 inci (± 26 meter) dan dek penerbangannya memiliki panjang 802 kaki (± 225 meter).
Tahun 1943 kapal tersebut diperbaiki hingga menjadi sedikit lebih lebar dan panjang agar mampu menahan terjangan torpedo. Digerakan oleh mesin turbin dengan empat tongkat pemutar, kecepatan maksimalnya mencapai 32,5 knot. Enterprise membawa delapan senapan 5 inci, 16 senapan anti pesawat dan 24 senapan mesin browning. (Setelah tahun 1943, juga memuat 40 senapan beradar antipesawat Bofors dan 50 buah senjata antipesawat tambahan.)
Kapal tersebut mengoprasikan 96 pesawat dan jumlah kru saat perang berlangsung adalah 2.919 orang. Selama tahun 1942, Enterprise bertempur di Guadacanal, Kepulauan Solomon, Kepulauwan Wake dan dalam pertempuran Midway. Saat bertempur pada bulan Juni 1942, Midway menjadi titik balik dalam pertempuran laut.
Pertempuran tersebut diawali dengan upaya Jepang untuk menginvasi pulau Midway di Pasifik. Pesawat Amerika yang berbasis di Midway menyerang armada Jepang saat masih berada kira-kira 600 mil laut. Hari berikutnya, pesawat-pesawat dari empat kapal induk Jepang mengebom tentara Amerika di Midway. Pesawat-pesawat dari kapal induk Amerika Serikat Enterprise, Yorktown, dan Hornet menyerang kapal induk Jepang dan menenggelamkan keempatnya dalam dua hari.
Enterprise menjadi satu-satunya kapal induk Amerika Serikat yang beroprasi di Samudra Atlantik. Kapal tersebut berperang sendirian sampai Saratoga ikut bergabung pada awal tahun 1942, dan tulisan di dek hanggarnya berbunyi "Enterprise VS Japan".
Enterprise menjadi kapal Amerika Serikat yang paling terkenal semasa Perang Dunia II dengan 20 bintang. Enterprise berhenti beroprasi pada bulan Febuari 1947 dan bersandar di Bayonne, New Jersey. Angkatan Laut menganggap perbaikan kapal agar dapat menampung pesawat yang lebih cepat dan lebih berat saaat itu digunakan akan terlalu mahal, dan setelah tiga kali gagal dalam upaya menyelamatkannya akhirnya dijadikan sebagai monumen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika